Kenalkan Dirimu Dengan Batasan

Ridwan Handhani
2 min readOct 24, 2020

--

Berlarilah sekencang apa kau merasa kuat, kau hebat atas segala keyakinan yang terus kau perjuangkan demi hasil buah kenyataan. Kau telah melalui banyak perjalanan, katamu telah banyak kau enyam manis asam kehidupan. Cerita perjalanan hidupmu bak novel tiga ratus halaman yang tidak akan bisa aku selesaikan dalam seharian.

Kau coba sampaikan, kau posisikan diri sebagai yang mungkin ingin jadi panutan karena seperti itu pula caramu menyikapi hidup; mencontoh dari yang lain lalu kau terapkan agar bisa sama berhasil.

Tidak salah, tapi bagiku tidak pula total benar karena meskipun yang kau lakukan sama tak ada garansi hasilnya pun akan sama.

Maka, jika kau merasa sedang berada dalam posisi berhak menciptakan kuasa, kenalkanlah dirimu dengan batasan. Itu pilihanmu untuk terkesan dengan cara yang telah orang lain lakukan demi sebuah kesuksesan, itu pilihanmu pula untuk menjadikannya sebagai patok acuan. Tetapi janganlah pula ambisi justru membutakan dan kau kehilangan kendali dengan lingkunganmu sendiri.

Ingatlah tidak semuanya sama dengan dirimu. Memang dikepala orang-orang tumbuh rambut yang warnanya sama; hitam, tapi isi kepalanya berbeda-beda. Yang menurutmu baik belum tentu sama baik bagi orang lain. Jika menurutmu caramu akan membuat orang-orang dilingkunganmu bertumbuh, kurasa belum tentu karena perihal tumbuh, dewasa, dan mawas diri itu sudah menjadi tanggungan masing-masing pribadi.

Dan caranya berbeda-beda, tidak mesti harus kau samakan.

Jika dengan cara itu kau berhasil bertumbuh, itu bagus. Tapi mungkin untukku dapat disampaikan bahwa aku miliki cara yang berbeda, terserahmu mau lebih meyakini atau tidak tapi yang jelas aku percaya bahwa yang kulakukan tidak salah.

Atas dasar semua hilangkanlah ego dan besar kepala, jadilah pemimpin yang menerima masukan bukan yang cuma ingin langsung memutuskan, jadilah yang tetap punya kendali akan sebuah idealis, jadilah yang berambisi tanpa meremehkan realistis.

Bagaimanapun posisinya jadilah kepala yang menghargai yang lainnya, karena sekuat apapun sebuah kepala tanpa ada tangan, kaki dan yang lainnya takkan bisa ia berdiri, takkan bisa ia bergerak.

Maka cukupkanlah saja dengan hal-hal yang sederhana, buatlah nyaman bagi semuanya agar bisa berpelukan untuk memajukannya sama-sama.

Sebab semua yang ada di dunia adalah fana, maka hargailah semua yang ada.

--

--

Ridwan Handhani

Sedang berusaha untuk selalu mencintai diri sendiri dan lewat tulisan saya bereskpresi mengeluarkan isi kepala tentang makna dari banyak hal yang terjadi